REINTEGRASI MANTAN NARAPIDANA PADA KOMUNITAS EKSPRESO (ANALISIS KONSTRUKSI REALITAS PETER L. BERGER & LUCKMAN)

Abstract

Mantan narapidana sering menghadapi permasalahan ketika mencoba bereintegrasi ke masyarakat. Mereka harus menghadapi stigma negatif dari Masyarakat, kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, perasaan khawatir yang menyelimuti dirinya, dan perasaan malu dan takut ketika berhubungan dengan orang lain. Penelitian dilakukan untuk mengetahui proses reintegrasi mantan narapidana pada Komunitas Ekspreso. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mantan narapidana pada Komunitas Ekspreso berhasil berintegrasi ke masyarakat dengan cara mengonstruksi realitas yang terbentuk pada dirinya melalui tiga skema, yaitu: 1) Eksternalisasi. Mereka mengeksternalisasi dirinya untuk terus berbuat baik di Masyarakat, 2) Objektivikasi. Perbuatan baik atau eksternalisasi yang mereka lakukan terus mengubah objektivikasi masyarakat, 3) Internalisasi. Perbuatan baik yang dilakukan mantan narapidana dilangengkan menjadi kebiasaan bagi mereka. Seiringan dengan itu, masyarakat menginternalisasi mantan narapidana pada Komunitas Ekspreso sebagai orang baik yang berjuang dalam dakwah.

Ex-prisoners often face problems when trying to reintegrate into society. They have to face negative stigma from the community, difficulties in making ends meet, feelings of worry that surround them, and feelings of shame and fear when dealing with other people. The research was conducted to find out the reintegration process of ex-prisoners in the Ekspreso Community This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. The results of this study indicate that former prisoners in the Ekspreso Community have successfully integrated into society by constructing the reality formed on themselves through three schemes, namely: 1) Externalization. They externalize themselves to continue to do good in society, 2) Objectification. The good deeds or externalization they do continue to change the objectification of society, 3) Internalization. The good deeds done by ex-convicts become a habit for them. Along with that, the community internalizes former prisoners in the Ekspreso Community as good people who struggle in da'wah.